Puisi Indra Parera


 

JEJAK TERMAKAN DEBU

 

Badan terbujur kaku

Kulit termakan tanah

Senyum bibir merah kini memucat

Jejak tertempel padat hilang terkubur debu

Kuberdiri membisu tangan memagari dada

Menyaksikan drama yang beralun

Mengigit hati

Ya...

Relasi bermula ketika bersua rupa

Relasi lahir di dalam waktu

Awal, akhir itulah dia (waktu)

Seakan ruang hanya fenomena belaka

Tik...Tik...Tik

Ribuan mata memandang

Jutaan air mata perlahan meraba pipi

Dan jatuh memeluk bumi

Sejenak...

Raga terdiam membisu termenung

Berpasrah sambil mengumpan tanya

Tanya dan bertanya

Tanya melahirkan jawaban

Jawaban melahirkan tanya...

Terus mencari menelusuri cakrawala

Dan kuberhenti ketika mata menemukan kata

Kata “akhir”

2020

INDRA PARERA

Mahasiswa tingkat II STFK Ledalero, tinggal di Biara Scalabrinian, Nita-Maumere




Komentar

Postingan Populer